Kendaraan bawah air otonom: Kedalaman dan potensi tersembunyi dari teknologi ini

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Kendaraan bawah air otonom: Kedalaman dan potensi tersembunyi dari teknologi ini

Kendaraan bawah air otonom: Kedalaman dan potensi tersembunyi dari teknologi ini

Teks subjudul
Pasar kendaraan bawah air otonom diperkirakan akan tumbuh pesat selama tahun 2020-an karena aplikasi untuk teknologi ini berlipat ganda.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • Juni 9, 2023

    Kendaraan bawah air otonom (AUV) telah berkembang sejak 1980-an, dengan prototipe awal terutama digunakan untuk penelitian ilmiah dan aplikasi militer. Namun, dengan kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI), AUV kini dapat dilengkapi dengan kemampuan yang lebih serbaguna, seperti peningkatan otonomi dan kemampuan beradaptasi, menjadikannya alat yang berharga untuk oseanografi dan inspeksi bawah air. Kendaraan canggih ini dapat menavigasi lingkungan perairan yang kompleks, serta mengumpulkan dan mengirimkan data dengan campur tangan manusia yang minimal.

    Konteks kendaraan bawah air otonom

    AUV, juga dikenal sebagai kendaraan bawah air tak berawak (UUV), menjadi alat yang semakin penting dalam banyak aplikasi. Kendaraan ini dapat beroperasi di lingkungan yang sulit dan berbahaya, seperti di bawah air yang dalam atau dalam situasi berbahaya. AUV juga dapat digunakan untuk operasi jangka panjang atau waktu respons yang cepat, seperti misi pencarian dan penyelamatan atau pemantauan lingkungan.

    Salah satu keunggulan utama kendaraan ini adalah kemampuannya untuk mengumpulkan dan mengirimkan data secara real time, yang sangat penting untuk penelitian ilmiah dan patroli angkatan laut. Selain itu, AUV dapat dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti sonar, kamera, dan perangkat berbasis air, yang dapat mengumpulkan data suhu air, salinitas, arus, dan biota laut. Informasi ini dapat digunakan untuk lebih memahami lingkungan laut dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang konservasi dan pengelolaan.

    AUV juga semakin banyak digunakan di industri minyak dan gas untuk inspeksi dan pemeliharaan pipa. Kendaraan ini meminimalkan risiko kecelakaan sambil merampingkan operasi. Mereka juga dapat digunakan untuk aplikasi militer, seperti patroli keamanan bawah air dan penanggulangan ranjau. China, misalnya, telah meningkatkan proyek AUV dan UUV sejak 1980-an untuk survei dan pengawasan laut.

    Dampak yang mengganggu

    Pengembangan AUV terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dari perusahaan minyak dan gas, serta instansi pemerintah. Akibatnya, beberapa pemain kunci dalam industri secara aktif mengembangkan model canggih yang dapat melakukan tugas kompleks dengan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi. Pada Februari 2021, Kongsberg Maritime yang berbasis di Norwegia merilis AUV generasi berikutnya, yang dapat melakukan misi hingga 15 hari. Kendaraan ini dilengkapi dengan teknologi sensor canggih untuk mengumpulkan data arus laut, suhu, dan tingkat salinitas.

    Militer adalah sektor penting lainnya yang mendorong pengembangan teknologi AUV. Pada bulan Februari 2020, Departemen Pertahanan AS memberikan kontrak dua tahun senilai $12.3 juta USD kepada Lockheed Martin, sebuah perusahaan teknologi militer terkemuka, untuk mengembangkan kendaraan bawah air tak berawak (UUV) yang lebih besar. Demikian pula, China telah secara aktif meneliti teknologi AUV untuk tujuan militer, khususnya untuk mendeteksi keberadaan kapal selam asing dan objek air lainnya di seluruh kawasan Indo-Pasifik. Glider bawah laut yang dapat menyelam lebih dalam dan lebih jauh sedang dibangun untuk tujuan ini, dan beberapa model juga digunakan dalam peletakan ranjau untuk menyerang kapal musuh.

    Sementara teknologi AUV memiliki banyak manfaat potensial, pengenalan AI telah menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi etis dari penggunaan teknologi tersebut dalam peperangan. Penggunaan senjata otonom, yang biasa disebut sebagai "robot pembunuh", untuk melukai manusia dan infrastruktur ditentang oleh mayoritas anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, negara-negara seperti AS dan China terus berinvestasi besar-besaran dalam teknologi AUV untuk melengkapi kemampuan angkatan laut mereka. 

    Aplikasi untuk kendaraan bawah air otonom

    Beberapa aplikasi untuk AUV mungkin termasuk:

    • AUV yang lebih besar dengan fungsi komputasi dan sensor canggih sedang dikembangkan untuk menggantikan kapal selam.
    • Perusahaan energi yang mengandalkan AUV untuk menemukan minyak dan gas di bawah air, serta mengeksplorasi dan memantau energi pasang surut.
    • Perusahaan infrastruktur yang menggunakan AUV untuk pemeliharaan layanan penting bawah air, seperti saluran pipa, kabel, dan turbin angin lepas pantai. 
    • AUV digunakan untuk arkeologi bawah air, memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan situs arkeologi bawah air tanpa memerlukan penyelam. 
    • AUV dikerahkan dalam pengelolaan perikanan, karena dapat membantu melacak populasi ikan dan memantau aktivitas penangkapan ikan. 
    • Perangkat ini digunakan untuk memantau dampak perubahan iklim terhadap lingkungan laut, seperti perubahan suhu dan kenaikan permukaan laut. Aplikasi ini dapat membantu menginformasikan kebijakan iklim dan membantu memprediksi dan memitigasi dampak perubahan iklim.
    • AUV digunakan untuk penambangan bawah air, karena dapat menavigasi medan yang sulit dan mengumpulkan data tentang endapan mineral. 

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Bagaimana lagi menurut Anda AUV akan digunakan di masa depan?
    • Bagaimana AUV dapat memengaruhi perjalanan dan eksplorasi maritim?