Internet yang disensor secara politis: Apakah penutupan Internet menjadi Zaman Kegelapan digital yang baru?

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Internet yang disensor secara politis: Apakah penutupan Internet menjadi Zaman Kegelapan digital yang baru?

Internet yang disensor secara politis: Apakah penutupan Internet menjadi Zaman Kegelapan digital yang baru?

Teks subjudul
Beberapa negara telah menggunakan penutupan Internet untuk menghentikan protes dan penyebaran berita yang diduga palsu, dan untuk membuat warga tidak tahu apa-apa.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • 2 Mei 2023

    Asia dan Afrika adalah dua benua yang mengalami pemadaman Internet terbesar sejak 2016. Alasan yang diberikan oleh pemerintah untuk mematikan Internet seringkali bertentangan dengan kejadian sebenarnya. Kecenderungan ini menimbulkan pertanyaan apakah penutupan Internet yang bermotivasi politik ini benar-benar ditujukan untuk memerangi penyebaran informasi palsu atau jika itu adalah cara untuk menekan informasi yang menurut pemerintah tidak nyaman atau merusak kepentingannya.

    Konteks Internet yang disensor secara politis

    Pada tahun 2018, India adalah negara dengan jumlah penutupan Internet terbesar yang diberlakukan oleh pemerintah daerah, menurut organisasi nirlaba internasional Access Now. Kelompok yang mengadvokasi Internet global gratis itu melaporkan bahwa India menyumbang 67 persen dari semua penutupan Internet tahun itu. Pemerintah India sering membenarkan penutupan ini sebagai cara untuk mencegah penyebaran informasi palsu dan menghindari risiko kekerasan. Namun, penutupan ini sering dilakukan setelah penyebaran informasi yang salah telah terjadi, membuat mereka kurang efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Di Rusia, sensor internet pemerintah juga menjadi perhatian. Observatorium Monash IP (Internet Protocol) yang berbasis di Melbourne, yang memantau aktivitas Internet di seluruh dunia, melaporkan bahwa kecepatan Internet melambat di Rusia pada malam invasi Ukraina pada tahun 2022. Pada akhir minggu pertama serangan, pemerintahan Vladimir Putin telah memblokir Facebook dan Twitter, serta saluran berita asing seperti BBC Russia, Voice of America, dan Radio Free Europe. Koresponden teknologi dan politik Li Yuan telah memperingatkan bahwa peningkatan sensor internet Rusia dapat mengakibatkan situasi yang mirip dengan Great Firewall China, di mana sumber informasi online eksternal sepenuhnya dilarang. Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara teknologi dan politik, dan sejauh mana pemerintah diizinkan untuk mengontrol dan menyensor informasi yang tersedia bagi warganya. 

    Dampak yang mengganggu

    Larangan yang diberlakukan oleh pemerintah Rusia pada platform media sosial utama telah berdampak besar pada bisnis dan warga negara. Bagi banyak perusahaan, platform media sosial seperti Instagram telah menjadi alat penting untuk menampilkan produk dan layanan mereka. Namun, larangan tersebut mempersulit bisnis ini untuk menjangkau pelanggan potensial, menyebabkan beberapa perusahaan menarik operasi mereka dari Rusia. Misalnya, ketika platform e-commerce Etsy dan gateway pembayaran PayPal ditarik dari Rusia, penjual individu yang mengandalkan pelanggan Eropa tidak dapat lagi menjalankan bisnis.

    Dampak larangan tersebut terhadap akses Internet Rusia juga telah menyebabkan banyak warga terpaksa beremigrasi ke negara-negara terdekat untuk mendapatkan kembali akses ke layanan online. Penarikan operator serat optik seperti penyedia yang berbasis di AS Cogent dan Lumen telah menyebabkan kecepatan Internet lebih lambat dan kemacetan meningkat, membuat lebih sulit bagi orang untuk mengakses informasi dan terhubung dengan orang lain secara online. "Tirai besi digital" Rusia dapat berakhir dengan ekosistem online yang dikontrol ketat oleh negara seperti China, di mana pemerintah secara ketat menyensor buku, film, dan musik, dan kebebasan berbicara hampir tidak ada. 

    Lebih penting lagi, Internet yang disensor secara politis dapat memfasilitasi penyebaran informasi dan propaganda yang salah, karena pemerintah dan aktor lain dapat menggunakan sensor untuk mengontrol narasi dan memanipulasi opini publik. Hal ini dapat sangat mempengaruhi stabilitas sosial, karena dapat memicu perpecahan dan konflik dalam masyarakat.

    Implikasi dari Internet yang disensor secara politis

    Implikasi yang lebih luas dari Internet yang disensor secara politis dapat meliputi:

    • Layanan darurat, seperti kesehatan dan keselamatan publik, sering terpengaruh oleh pemadaman, sehingga sulit untuk berkomunikasi dan memberi tahu orang yang membutuhkan.
    • Pemerintah otokratis dan junta militer semakin sering menggunakan pemadaman internet untuk mencegah pemberontakan, revolusi, dan perang saudara. Demikian pula, pemadaman semacam itu akan mengakibatkan berkurangnya pengorganisasian dan koordinasi gerakan sosial, mengurangi kemampuan warga negara untuk melakukan perubahan dan mengadvokasi hak-hak mereka.
    • Pembatasan sumber informasi alternatif seperti media independen, pakar materi pelajaran individu, dan pemimpin pemikiran.
    • Pertukaran ide dan akses informasi yang terbatas, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan yang terinformasi dan proses demokrasi.
    • Penciptaan internet yang terfragmentasi, mengurangi aliran dan kecepatan ide dan informasi lintas batas, yang mengarah ke dunia yang lebih terisolasi dan kurang terhubung secara global.
    • Pelebaran kesenjangan digital dengan membatasi akses ke informasi dan peluang bagi mereka yang tidak memiliki akses ke Internet tanpa sensor.
    • Terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya pelatihan, mencegah pertumbuhan dan kemajuan pekerja.
    • Tertekannya informasi terkait isu lingkungan, menghambat upaya penanganan dan mitigasi dampak perubahan iklim.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Menurut Anda, bagaimana lagi Internet yang disensor secara politik dapat memengaruhi masyarakat?
    • Apa saja kemungkinan teknologi yang dapat muncul untuk melawan (atau memperkuat) sensor internet?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: