Mikroplastik: Plastik yang tidak pernah hilang

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Mikroplastik: Plastik yang tidak pernah hilang

Mikroplastik: Plastik yang tidak pernah hilang

Teks subjudul
Sampah plastik ada di mana-mana, dan mereka menjadi lebih kecil dari sebelumnya.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • 21 April, 2023

    Mikroplastik, yang merupakan partikel plastik kecil, telah tersebar luas, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mikroplastik dihomogenkan di lingkungan dan diangkut melalui siklus udara dan air. Tren ini telah meningkatkan keterpaparan organisme hidup terhadap mikroplastik dan membuatnya sulit untuk menahan penyebarannya.

    Konteks mikroplastik

    Kantong dan botol plastik, pakaian sintetis, ban, dan cat, antara lain, terurai menjadi mikroplastik, yang dapat bertahan di udara selama sekitar satu minggu. Saat ini, udara dapat membawa mereka melintasi benua dan samudra. Saat ombak menghantam pantai, tetesan air yang berisi mikroplastik diluncurkan tinggi ke udara, tempat mereka menguap dan melepaskan partikel-partikel ini. Demikian pula, gerakan ban menyebabkan flek yang mengandung plastik menyebar ke udara. Saat hujan turun, awan partikel diendapkan ke tanah. Sementara itu, pabrik filtrasi yang mengolah sampah perkotaan dan menambahkannya ke dalam pupuk memiliki mikroplastik yang terperangkap di dalam lumpur. Pupuk ini, pada gilirannya, memindahkannya ke tanah, dari mana ia memasuki rantai makanan.  

    Dinamika arus angin dan lautan telah membawa mikroplastik jauh ke dalam ekosistem bumi dan laut, bahkan ke ekosistem yang sensitif dan terlindungi. Lebih dari 1,000 metrik ton jatuh di 11 kawasan lindung di AS setiap tahun, misalnya. Mikroplastik juga membawa bakteri, virus, dan bahan kimia, dan memaparkannya ke ekosistem sensitif dapat merusak. 

    Efek dari polutan ini diucapkan pada makhluk yang lebih kecil yang memakan organisme mikroskopis. Saat mikroplastik memasuki rantai makanan mereka, mereka membawa racun bersama makanan mereka. Mikroplastik dapat memengaruhi sistem pencernaan dan reproduksi mereka, dari cacing hingga kepiting hingga tikus. Selain itu, mikroplastik terurai menjadi plastik nano, yang tidak dapat dideteksi oleh peralatan saat ini. 

    Dampak yang mengganggu

    Karena kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari produksi plastik terus meningkat, protes publik atas kegagalan mengekang produksi plastik kemungkinan besar akan meningkat. Tren ini akan mengarah pada fokus baru untuk beralih ke bahan yang lebih berkelanjutan dan dapat didaur ulang. Industri produk plastik sekali pakai diperkirakan akan terpukul paling keras karena konsumen semakin menolak produk ini demi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Pergeseran perilaku konsumen ini sudah mulai berdampak pada pasar, dengan beberapa perusahaan besar mengumumkan rencana untuk menghentikan penggunaan plastik sekali pakai.

    Industri lain yang mungkin mendapat sorotan tajam adalah mode cepat. Ketika konsumen menjadi lebih sadar akan dampak lingkungan dari produksi tekstil, mereka cenderung mulai mencari pakaian berbahan dasar serat tumbuhan sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Namun, transisi ini diperkirakan akan menantang bagi banyak perusahaan, dan pekerjaan di seluruh sektor mungkin akan terpengaruh.

    Sementara itu, industri cat juga menghadapi peningkatan regulasi untuk mencegah pembentukan microbeads. Microbeads adalah partikel plastik kecil yang dapat berakhir di saluran air dan telah terbukti berdampak negatif terhadap ekosistem perairan. Akibatnya, mungkin ada dorongan untuk melarang cat semprot yang mengandung microbeads, yang dapat berdampak signifikan bagi industri.

    Terlepas dari tantangan yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan ini, ada juga peluang untuk pertumbuhan dan inovasi. Bioplastik dan industri lain yang menghasilkan bahan berkelanjutan kemungkinan akan mengalami peningkatan permintaan, dan penelitian bahan yang lebih ramah lingkungan dapat menerima lebih banyak dana. Pada akhirnya, langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan akan membutuhkan kolaborasi antara industri, pemerintah, dan konsumen. 

    Implikasi mikroplastik

    Implikasi yang lebih luas dari polusi mikroplastik dapat meliputi:

    • Peraturan pemerintah tentang produksi plastik dan peningkatan panggilan untuk daur ulang.
    • Perubahan tak terduga ekosistem mikroba tanah, pola pergerakan air bawah tanah, dan siklus nutrisi.
    • Efek pada produksi oksigen karena populasi plankton samudra terpengaruh karena menelan racun.
    • Efek negatif yang semakin meningkat pada industri perikanan dan pariwisata, yang bergantung pada ekosistem yang sehat.
    • Kontaminasi air minum atau makanan berdampak pada kesehatan masyarakat dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan.
    • Infrastruktur yang rusak, seperti fasilitas pengolahan air, menyebabkan perbaikan yang mahal.
    • Peningkatan regulasi dan kebijakan lingkungan.
    • Orang-orang di negara berkembang menjadi lebih rentan terhadap efek berbahaya dari polusi mikroplastik karena kurangnya infrastruktur dan sumber daya.
    • Pekerja di industri yang memproduksi atau membuang produk plastik memiliki peningkatan risiko paparan mikroplastik.
    • Inovasi dalam pengelolaan sampah dan teknologi daur ulang untuk mengurangi polusi mikroplastik.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Bagaimana menurut Anda masalah mikroplastik dapat diselesaikan?
    • Bagaimana pemerintah dapat mengatur industri yang menghasilkan mikroplastik dengan lebih baik?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: